DARI PARAGON INNOVATION SUMMIT 2.0 SADARKAN UNTUK HAPUS NELANGSA BUMI

Wardah / / Dari Paragon Innovation Summit 2.0 Sadarkan Untuk Hapus Nelangsa Bumi

Kontributor : Diva Saffara Azzahra - Grantee Wardah Scholarship Program 2020

Paragon Innovation Summit 2.0 sudah berlalu namun kenangannya tak kan luput akan waktu. Kalimat itu yang terpikir ketika menyebut Paragon Innovation Summit 2.0 atau singkatnya PIS 2.0. Acara yang diganyang-ganyang sebagai jagoan ini benar-benar menampakkan dirinya selayak angan-angan yang terbesit. Dari namanya saja sudah terdengar keren banget, bukan? Dan yaps itulah kenyataannya!!! Acara ini mengundang banyak inovator dari berbagai bidang, mau mulai dari mana dulu nih? Kesehatan? Ada. Lingkungan? Ada. Pariwisata? Tentu ada dong!

Semua inovator tersebut membawakan hal yang sangat positif, mulai dari awal perkenalan lalu penyampaian materi hingga akhir penutupan semuanya bisa menjadi inspirasi dari rangkaian tersebut. Materi yang disampaikan pun dengan cara yang serius namun santai, begitu sebutanku. Karena dibalik obrolan yang terlihat santai namun maknanya banyak sekali yang bisa diambil, dijadikan pelajaran, dan menjadi olahan baru untuk memutar otak bagaimana bisa berinovasi lagi dari hal-hal itu.

Tidak hanya para inovator dan materinya saja yang menarik tapi tentunya seluruh bagian di acara tersebut menarik perhatian. Kok bisa? Dari awal masuk lamannya saja sudah dibuat terpukau karena tampilannya membuat kita seolah-olah berada di tempat tersebut secara langsung. Menghadirkan ruangan khusus untuk mendapat materi pilihan, menonton live youtube para inovator yang luar biasa, galeri, hingga photo booth tersedia di sana dengan tatanan yang rapi dan mudah digunakan. Di galeri menampilkan banyak inovasi yang membuat penonton terpukau akan ide-ide cemerlangnya ditambah lagi dengan informasi mengenai recruitment yang bisa menjadi salah satu destinasi sangat informatif dan bermanfaat bagi yang sedang mencari pekerjaan dan ingin bergabung bersama Paragon.

Bagian paling menarik bagiku adalah ketika materi mengenai lingkungan dan disana ada sejumlah pemateri yang benar-benar memedulikan lingkungan diantaranya adalah kak Tulus. Dari hal tersebut membuatku seolah tertampar karena diingatkan akan hal-hal yang banyak sekali belum ku ketahui. Limbah, satu kata dari enam huruf menjadi suatu kata yang bisa menjadi momok menakutkan dalam sekejap. Tanpa disadari bumi yang semakin tua ini semakin kurang akan perhatian dari manusia yang fokus mengejar kepentingannya. Bumi dengan keadaannya yang sedang dalam duka kian nelangsa diakibatkan oleh limbah hasil perbuatan manusia.

Mulai dari hal yang tanpa kita sadari, yakni tren busana. Hari bertambah, tren busana pun silih berganti. Banyak orang berlomba-lomba mengikuti tren lalu tidak digunakan lagi usai upload foto di sosial media dengan outfit tersebut karena anggapan “baju yang itu-itu saja” sudah membekas dan membuang pikiran akan berhemat dalam hal busana. Ini membuat banyak limbah yang pada akhirnya menumpuk dan mengotori bumi terlebih lagi jika menuju laut disaat bahan polyester yang mengandung plastik itu tidak hanya mengotori laut namun juga menyakiti hewan yang mendiaminya. Dan untuk menanganinya bisa dimulai dari langkah kecil untuk menghemat penggunaan busana tanpa terikut arus tren yang dengan cepat silih berganti.

Tak hanya itu, adapun ulah manusia yang menyakiti hewan seperti dengan adanya pembangunan membuat sejumlah hewan kebingungan akan alamnya yang berubah, misalnya gajah. Gajah yang dikenal dengan kecerdasannya ternyata merasakan dampak dari ulah manusia. Inilah yang membuat sejumlah orang terpaut untuk bisa membantu hewan-hewan serta bumi ini meskipun tidak sempurna namun dengan inovasi untuk bisa memulai maju membantu ini menjadi hal yang sangat luar biasa berarti dan menginspirasi banyak orang untuk bisa melakukan hal yang sama dan bahkan dengan inovasi yang baru dan lebih baik lagi.

#InnovationForTheGreaterGood #WardahScholarshipProgram #ForInspiringGeneration